Peran Sekolah Kejuruan Wujudkan SDM Unggul melalui Penguatan Literasi dan Praktik Industri
Bawen, 28 Agustus
2025. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan
Dasar dan Menengah (Badan Bahasa Kemedikdasmen), Hafidz Muksin didampingi
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily Sukmawati, beserta Tim Efektif
melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Bawen
yang berlokasi di Jalan Kartini Bawen Nomor 119, Semarang, Jawa Tengah.
Hafidz Muksin
menyampaikan pelaksanaan kunjungan kerja ini untuk melihat langsung proses
pembelajaran dan praktik industri pangan yang merupakan bagian dari langkah
besar Kemendikdasmen mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam
meningkatkan sumber daya manusia yang unggul sebagai pilar penting mewujudkan
kedaulatan pangan.
Dalam menghadapi
tantangan dunia kerja, SMK sebagai lembaga pendidikan vokasi memiliki peran
strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, adaptif, dan siap
bersaing dalam pemenuhan kebutuhan tenaga terampil di dunia usaha dan dunia
industri. Untuk itu penyelarasan kurikulun di SMK dengan kebutuhan dunia usaha
dan dunia industri perlu ditingkatkan. Penyediaan bahan bacaan pendukung
literasi pangan juga perlu diperbanyak di satuan pendidikan.
“Salah satu
fondasi penting dalam peningkatan SDM adalah literasi agar mereka memiliki pengetahuan,
memiliki daya kritis, analitis, kreatif, dan mampu memahami kebutuhan serta
peluang dunia usaha dan industri pangan” tegas Hafidz
Dalam upaya
memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah kini terus mengoptimalkan
sektor pendidikan vokasi sebagai strategi jangka panjang. Sejumlah SMK telah
diarahkan khusus sebagai pusat keunggulan untuk mengasah keterampilan praktis
siswa agar menghasilkan lulusan yang kompeten dan terserap di dunia kerja. SMK Pusat
Keunggulan menjadi rujukan yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja SMK
lainnya melalui kemitraan dan penyelarasan mendalam dengan dunia usaha dan industry.
Program ini dirancang agar lulusan tidak hanya siap terjun ke dunia kerja,
tetapi juga mampu membuka usaha mandiri yang berkontribusi langsung pada
ketahanan pangan Indonesia.
SMKN 1 Bawen dipilih
menjadi salah satu sasaran patok banding karena memiliki dukungan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang handal dengan enam Program Keahlian yang dimiliki, yaitu
Program Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian, Agribisnis Prduksi Tanaman,
Agribisnis Produksi Ternak, Mekanisasi Pertanian, Tata Boga Dan Pariwisata. Di
samping itu, sarana dan prasarana serta fasilitas praktik industri pangan
sangat memadai.
Praktik baik
SMKN1 Bawen sebagai pusat keunggulan telah berhasil menciptakan SDM yang unggul
di bidang pangan mencakup pertanian dan peternakan, menjalin kemitraan sekolah dengan dunia
industri sehingga lulusannya siap bekerja dan
mampu menjawab tantangan di dunia usaha dan industri.
Kepala SMK 1
Bawen, Nana Mulyana menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kompetensi siswa
dalam industri pangan dengan cara menempatkan siswa untuk melakukan praktik
kerja di lahan pertanian, peternakan, dan juga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang maju. Hal ini akan berdampak langsung pada pengalaman siswa yang
utuh dalam proses kegiatan praktik tersebut.
“Misi besar yang
telah dibangun di SMKN1 Bawen adalah lulusan bukan sibuk mencari pekerjaan,
tetapi sibuk mencari karyawan. Sehingga sumbangsih SDM unggul untuk ketahanan
pangan lebih nyata” imbuh Nana.
Tidak dipungkiri
bahwa bidang pertanian saat ini sedang mengalami penurunan minat, regenerasi
petani muda sangat terbatas. Banyak anak petani lebih memilih bekerja di sektor
industri atau jasa karena menganggap pertanian sebagai pekerjaan yang kurang
bergengsi dan sulit menghasilkan keuntungan.
Dalam upaya
mewujudkan SDM unggul industri pangan, SMKN 1 Bawen telah melakukan berbagai upaya
nyata. Ketersediaan bahan bacaan bidang pangan di perpustakaan sekolah untuk
menunjang proses belajar dan praktik industri pangan menjadi faktor utama
pendukung literasi pangan. Para guru dan siswa memanfaatkan buku bacaan
tersebut, untuk meningkatkan dan menambah referensi dalam penyusunan bahan ajar
maupun tugas pembelajaran praktik.
SMKN 1 Bawen
memiliki lahan seluas 9,8 hektare sangat mendukung peserta didik sebagai sarana
praktik industri pangan. Lahan tersebut menjadi media pembelajaran untuk menerapkan
teori dan pengetahuan, melatih keterampilan, mengolah potensi pertanian, serta
mendukung fokus studi yang sedang mereka tempuh. Selain itu, siswa dibekali
dengan paraktik-praktik bagaimana mengelolah dan memasarakan produk-produk yang
dihasilkan dari pertanian dan peternakan.
Berbagai hasil
praktik industri pangan menjadi sumber inspirasi, seperti sayuran hidroponik, tanaman
jagung, ayam petelur, ayam potong, sapi perah, dan penggemukan kambing dikelola
langsung oleh para siswa telah memasuki masa untuk dipanen. Para siswa langsung
praktik mengolah dan memasarkannya sebagai langkah pembelajaran kewirausahaan
sekaligus penerapan langsung sebagai petani milenial dan wirausaha muda.
Dalam kesempatan
tersebut, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga menyampaikan pentingnya
peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia bagi guru dan murid di SMKN1 Bawen
untuk mendukung literasi pangan. Sebagai wujud nyata, para guru dan siswa SMKN1
Bawen akan mengikuti sosialisasi, pendampingan dan test Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (UKBI) yang difasilitasi oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen:
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah