Pembelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) Melalui Pendekatan Project Based Learning (PjBL) dengan Google Classroom
Semakin
bertambahnya zaman, teknologi kini selalu diutamakan. Tak heran, setiap peserta
didik memiliki dan membawa ponsel ke sekolah setiap pembelajaran. Hal ini
memudahkan guru dalam proses pembelajaran menggunakan IT yaitu mengaplikasikan google
classroom. Google Classroom memudahkan guru untuk melakukan proses
pembelajaran, baik membagikan materi, video, LKPD hingga melakukan proses
penilaian. Sehingga peserta didik tidak perlu mengumpulkan hasil proyeknya ke
meja guru, melainkan dengan google classroom tugas dapat terekap dan
setiap guru dapat memantau tugas peserta didik sesuai dengan kelasnya. Pembelajaran
yang menarik selalu disukai peserta didik, sedangkan pembelajaran yang
biasa-biasa saja juga disukai peserta didik karena memberikan waktu luang ke
peserta didik sehingga waktu digunakan tidak maksimal dengan bermain game dan
sebagainya. Hal ini menjadi PR untuk guru, khususnya guru produktif / kejuruan
untuk selalu menciptakan pembelajaran yang menarik dan menantang khususnya mata
pelajaran PKK.
Model pembelajaran yang dapat
digunakan salah satunya yaitu pembelajaran berbasis proyek / Project Based
Learning (PjBL) dengan menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Metode
ini melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, baik dilakukan
secara mandiri atau berkelompok melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu
tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan
hasil proyek tersebut. Pendekatan pembelajaran Project Based Learning memberikan
tantangan peserta didik untuk dapat berfikir kreatif secara individu / kelompok
dalam menyelesaikan masalah, menciptakan produk hingga menganalisis biaya
produksi. Pembelajaran PKK dapat melatih peserta didik sejak dini yaitu kelas
XI untuk belajar kegiatan produksi dari merencanakan hingga membuat produk yang
telah ditentukan.
Pembelajaran PKK melalui pendekatan Project
Based Learning (PjBL) dengan google classroom dapat memberikan
dampak ke peserta didik. Peserta didik lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran, karena peserta didik harus menghasilkan produk sehingga di dalam
benak mereka harus menentukan proyeknya, melakukan praktik/ membuat proyek,
melakukan pengemasan dan membuat desain kemasan, mempresentasikan, mengevaluasi
hingga menjualkan produk baik secara langsung maupun via sosmed. Proyek yang dikerjakan oleh peserta didik
beserta laporan hasil dapat dikirimkan ke google classroom untuk dilihat
dan dinilai oleh guru. Proyek yang dapat dilakukan peserta didik khususnya di
konsentrasi agribisnis ternak yaitu pembuatan telur asin, pemeliharaan ternak
unggas / ruminansia, pemeliharaan aneka ternak, karkasing, desain kemasan,
penetasan telur aneka ternak serta pengolahan hasil ternak (nugget, bakso,
dll). Hal tersebut dapat mendorong peserta didik untuk menciptakan ide-ide
kreatif sesuai dengan teknologi terkini dalam membuat inovasi produk sehingga
menumbuhkan semangat jiwa berwirausaha dan dapat melahirkan generasi muda hebat
yang luar biasa. Dengan demikian guru terus melakukan pembelajaran yang menarik
dan menantang sehingga memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan lebih
bersemangat lagi dalam menciptakan produk yang kreatif.
Ditulis
oleh Happy Ganis Rahmawati, S.Pt (Agribisnis Ternak)